Selasa, 22 Januari 2013

10 Top Skor Liga Inggris


Sejak Premier League diperkenalkan pada tahun 1992, sudah begitu banyak penyerang lokal maupun internasional yang berlaga di pentas ini. Semua bertujuan sama: mencetak gol sebanyak-banyaknyam baik demi capaian pribadi maupun prestasi klub.
Banyak pemain yang meroket namanya setelah dilabeli sebagai penyerang maut di Liga Inggris. Alan Shearer, Michael Owen, atau Wayne Rooney adalah produk-produk lokal yang mengilap hasil sepuhan liga ini.
Namun, tak jarang Premier League juga menjadi kuburan bagi pemain hebat. Robinho, Andrii Shevchenko, atau Mateja Kezman yang begitu subur di klub sebelumnya, mati kutu ketika merumput di salah satu liga terbaik dunia ini.
Berikut ini 10 pencetak gol terbanyak Premier League.

1. Alan Shearer (260 gol)
Produk Southampton ini begitu berjaya pada 1990-an. Awal kariernya sangat spektakuler. Debut sebagai starter dilakoni dengan mengemas hattrick untuk kemenangan atas Arsenal 4-2 —ia menjadi pemain termuda yang mencetak hattrick di Premier League—.
Meskipun awalnya impresif, Shearer belum begitu banyak mencetak gol di Southampton. Barulah ketika Blackburn Rovers membelinya,Shearer menemukan jati diri sebagai striker sejati. 112 gol dibuatnya hanya dalam empat musim. Shearer juga mengantar Blackburn menjuarai liga pada musim 1994/1995, mematahkan dominasi Manchester United.
Pada 1996, Shearer pindah ke Newcastle meski sebenarnya ia hampir bergabung dengan Setan Merah. Di klub berjuluk The Magpies, Shearer memang tidak memboyong satu pun gelar klub. Namun, dengan kapasitas skuad yang “minor”, Shearer masih menunjukkan kedigdayaannya sebagai penyerang top Inggris.
Hingga mengakhiri karier pada musim 2005/2006, Shearer telah mengemas 260 gol. Rekor yang sulit dipecahkan siapa pun.

2. Andy Cole (187 gol)
Ia pernah menjadi salah satu penyerang terbaik di Inggris walaupun pada akhirnya, Cole lebih dikenal sebagai penyerang yang begitu mudah membuang peluang di depan gawang. Sampai-sampai, ada band asal Wales yang mengutip nama Andy Cole dalam lirik mereka yang intinya menyampaikan penderitaan karena melulu tak mencetak gol.
Pernah menjadi pemain Arsenal, Andy Cole meroket namanya pada musim 1992/1993. Kala itu, Newcastle memboyong si pemain muda dari Bristol City. Dalam 12 pertandingan liga, ia mencetak 12 gol. Rekor impresif di musim pertama bersama The Magpies berlanjut pada musim berikutnya. Cole menjadi top skorer Liga Inggris dengan 34 gol.
Pada pertengahan musim 1994/1995, Setan Merah membelinya dari Newcastle. Namun, alih-alih menjadi pahlawan bagi United, mulai saat itu Andy Cole memasuki masa-masa sial dalam hidupnya. Sempat bersaing dengan Eric Cantona, Cole beruntung sang legenda pensiun. Namun, Alex Ferguson memang tidak terlalu nyaman dengan Cole. Didatangkannya Olle Gunnar Solksjaer, Teddy Sheringham, hingga Dwight Yorke menunjukkan Cole bukanlah satu-satunya pilihan di Old Trafford. Cole sempat mengilap dengan berduet  bersama Yorke pada musim 1998/1999 dan membawa United menikmati treble winners (Juara liga, Piala FA, dan Liga Champions).
Cole dibuang pada musim 2002/2003. Kemudian, ia berpindah-pindah klub. Bahkan sejak 2004, ia bermain untuk tujuh klub berbeda dalam lima musim saja. Apa pun itu, Cole bisa menyarangkan 187 gol. Lumayan. Ia ada di bawah Alan Shearer.

3. Thierry Henry (174 gol)
Top skorer Premier League sepanjang masa berikutnya adalah Thierry Henry, legenda Arsenal. Dibeli dari Juventus dengan posisi awal sebagai pemain sayap, Henry berubah menjadi pemain luar biasa bersama sang arsitek Arsenal sesama pemain Prancis, Arsene Wenger. Pada masa jayanya, dekade 2000-an, tidak ada bek lawan yang ciut nyalinya jika berhadapan dengan Henry yang begitu gesit. Seolah, semua gol dari segala posisi bisa dicetaknya.
Henry turut membantu Arsenal menjadi tim yang tak tersentuh pada musim 2003/2004. Kala itu, dalam 38 pertandingan liga, Arsenal tak pernah kalah. Sebelumnya, Arsene Wenger pernah berkata, ia bisa menyulap Arsenal sebagai tim tak terkalahkan. Ucapan ini dianggap sebagai guyonan mustahil oleh banyak orang. Namun, dengan Henry yang mampu mengemas 30 gol hanya di Premier League, faktanya Arsene Wenger mampu mewujudkan mimpinya.
Sayang, Henry kemudian pindah ke Barcelona. Di tim asuhan Pep Guardiola, sebenarnya Henry tidak bermain buruk. Namun, ekspektasi orang kepadanya sangat berlebihan. Padahal, posisi Henry (seperti halnya David Villa pada awal-awal bergabung dengan Barcelona)  “dikorbankan” demi si anak ajaib, Lionel Messi.
Total, untuk Liga Inggris, Henry mencetak 174 gol dalam musim yang lebih pendek daripada Alan Shearer dan Andy Cole.

4. Robbie Fowler(163 gol)
Dia adalah Tuhan orang Liverpool. Meroket bersama The Reds, kini Fowler malah didapuk untuk menukangi Muangthong United dari Thailand. Pada masa jayanya, awal dekade 1990-an, Fowler adalah raja gol yang sangat mengerikan.
Pada musim 1994/1995, Fowler menciptakan rekor hattrick tercepat ke gawang Arsenal. Fowler cuma membutuhkan waktu empat menit 33 detik untuk meluluhlantakkan pertahanan The Gunners.
Satu hal yang paling berkesan, walaupun Fowler sangat bandel di luar lapangan, ia termasuk sosok pemain sportif. Ia pernah mendapatkan hadiah penalti ketika dijatuhkan oleh David Seaman, kiper legendaries Arsenal. Setelah protesnya agar wasit tak memberi hadiah penalti tidak digubris, Fowler menembak dengan begitu lemah sehingga Seaman berhasil mengamankan gawang. Karena sikapnya ini, Fowler mendapatkan UEFA Fair Play Award tahun 1996.
Sempat menjadi tulang punggung klub dan begitu dicintai publik, bukan berarti posisi Fowler aman. Ia sempat memutuskan hijrah ke Leeds United untuk mendapatkan posisi utama (Fowler kalah dari duet muda, Michael Owen-Emile Heskey). Pertikaiannya dengan Gerrard Houllier, manajar Liverpool saat itu, dianggap sebagai pemicu hengkangnya Fowler.
Sempat berseragam Manchester City sebelum klub tersebut kaya, Fowler kembali ke Liverpool pada musim 2005/2006 dan bertahan dua musim. Total, pria kelahiran 9 April 1975 ini mencetak 163 gol dari 18 musim. Rekor ini pasti bertambah jika ia tidak sering cedera.

5. Les Ferdinand (149 gol)
Satu lagi striker era 1990-an yang menjadi top skorer Premier League. Les Ferdinand adalah sepupu Rio dan Anton Ferdinand. Debutnya di Premier League dimulai pada usia 26 tahun (karena Premier League baru diperkenalkan pada musim 1992/1993). Seandainya Premier League sudah ada sejak ia muda, mungkin Les Ferdinand bisa menambah banyak pundi-pundi gol.
Bersama QPR dan Newcastle United, hingga usia 31 tahun, Ferdinand selalu mencetak lebih dari 15 gol dalam setiap musim. Ia bahkan masih bisa mencetak gol di musim 2004/2005, ketika usianya mencapai 38 tahun saat bergabung dengan Bolton Wanderers. Total, Les Ferdinand mengemas 149 gol dalam 14 musim di Premier League.
6. Michael Owen (149 gol)
Jika ada pesepakbola yang bisa dicontoh oleh semua orang, Owenlah orangnya. Pendiam, sopan, dan selalu memberikan yang terbaik untuk timnya. Owen muncul pada musim 1997/1998 dan langsung menjadi idola baru Liverpool. Bersama Robbie Fowler, Owen menjadi salah satu penyerang paling disegani di Premier League. Musim pertama langsung dilewatinya sebagai top skorer Liga Inggris.
Owen secara rutin mencetak gol untuk Liverpool dan seolah tidak mungkin pergi dari Anfield. Namun, pendekatan Real Madrid sempat membuat Owen kepincut. Maka, bermarkaslah ia di Santiago Bernabeu sekaligus memulai hidup sebagai pemain cadangan —yang tak pernah didapatkan sebelumnya saat di Liverpool—. Tak nyaman dengan posisinya, Owen kemudian pindah ke Newcastle United dan terakhir Manchester United. Saat ini, pemain berusia 31 tahun ini memang hanya menjadi striker pelapis di kubu Setan Merah. Namun, ketika tampil, Owen masih memberikan 100% tenaganya. Owen sudah mengoleksi 149 gol.

7. Teddy Sheringham (147 gol)
Pencetak salah satu gol kemenangan Manchester United di final Liga Champions 1998/1999 ini pernah menjadi tulang punggung utama timnas Inggris. Duetnya dengan Alan Shearer dikenal dengan julukan SAS (Shearer and Sheringham)  —-di klubnya sendiri, Shearer juga punya S lain untuk duet SAS, yaitu Chris Sutton—-.
Mengilap bersama Tottenham Hotspur, Teddy Sheringham kemudian merapat di kubu Manchester United pada akhir musim 1996/1997 dengan banderol 3,5 juta poundsterling. Musim pertamanya dilalui dengan 14 gol dari 41 pertandingan (37 sebagai starter).Namun, United justru tak meraih gelar apa pun kecuali Charity Shield (sekarang Community Shield).
Musim berikutnya, Sheringham tak memberikan kontribusi banyak. Ia kalah bersaing dengan duet yang lebih segar, Dwight Yorke dan Andy Cole. Namun, Sheringham berubah menjadi pahlawan dalam dua final yang digelar dalam empat hari. Pertama, sebuah golnya membuat United menaklukkan Newcastle United 2-0 di final Piala FA. Yang kedua, yang paling spektakuler. Di final Piala Champions, United tertinggal 0-1 hingga menit 90. Ketika keputusasaan menyeruak, Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer mencetak dua gol untuk membalikkan keadaan. 2-1, United merayakan treble winners pertama untuk klub Inggris.
Total, Sheringham mencetak 147 gol selama berkarier di Premier League.

8. Frank Lampard (143 gol)
Mana ada gelandang yang bisa menembus rekor pencetak gol terbanyak selain Frank Lampard? Baik di West Ham maupun di Chelsea, ia selalu menjadi pilihan utama dan memberikan segalanya untuk tim. Sepakan penalti dan kemampuan tendangan bebasnya membuat Lampard pernah mencatatkan diri mengoleksi 22 gol khusus di Premier League saja pada musim 2009/2010.
Frank Lampard juga pernah mencatat rekor fantastis lain. Ia selalu bermain di setiap pertandingan timnya di Premier League sebanyak 164 kali dan tak pernah memulai dari bangku cadangan. Rekor ini terhenti hanya karena sakit.
Terakhir, Lampard mencetak hattrick ke gawang Bolton Wanderers untukkemenangan Chelsea 1-5. Tiga gol ini sekaligus menjawab kritik bahwa ia telah habis. Kini, Lampard telah mengemas 143 gol. Mengingat ia masih menjadi pilihan penting Andre Villas-Boas musim ini, setidaknya angka tersebut akan bisa melampaui Teddy Sheringham. Atau, kalau Michael Owen tak lagi mencetak gol dan selalu menjadi pilihan kedua, Lampard pun bisa menyalip Owen.

9. Jimmy Floyd Hasselbaink (127gol)
Cuma sebentar Jimmy Floyd Hasselbaink merasakan ketatnya bersaing gelar juara di Premier League. Kedatangan Roman Abramovich yang membawa skuad super, membuat Hasselbaink tidak bisa berlama-lama tinggal di Stamford Bridge. Padahal, kualitas mencetak gol pemain kelahiran Suriname ini cukup luar biasa. Dua musim pertama di Chelsea, ia selalu mencetak 23 gol setiap musimnya. Duetnya bersama Eidur Gudjohnsen menjadi pertanda akhir kehebatan Chelsea sebelum era Roman Abramovich.
Ketika uang besar datang, penyerang hebat pun ikut masuk Stamford Bridge. Hasselbaink terhempas dari persaingan. Namun, setidaknya, dalam empat musim bersama The Blues, Hasselbaink menjadi top skorer klub selama tiga musim.
Total, dari sembilan musim merumput di Liga Inggris, torehan gol Hasselbaink mencapai 127 gol. Seandainya ia tidak pindah ke Atletico Madrid pada musim 1999/2000 dan memulai karier di Premie League lebih awal, mungkin saja ia akan bersanding dengan Robbie Fowler atau bahkan Thierry Henry.

10. Wayne Rooney (126 gol)
Nama terakhir yang masuk daftar 10 besar top skorer Premier League adalah penyerang andalan timnas Inggris dan Manchester United, Wayne Rooney. Suami Coolen McLoughlin ini adalah produk Everton. Memulai debut sejak berusia 18 tahun, penampilan Rooney langsung sensasional ketika berhasil menjaringkan gol ke gawang Arsenal.
Baik di Everton maupun di Manchester United, Rooney selalu mencetak gol secara reguler. Tubuhnya yang gempal tidak menyurutkan “kelincahan insting gol” Rooney. Ia termasuk spesialis tendangan bebas dan penalti.
Musim ini, Rooney dipastikan akan semakin nyaman berada di Manchester United. Kedatangan Ashley Young dengan umpan-umpan briliannya dipastikan akan menambah ketajaman Waza. Setidaknya, hingga pekan ketujuh, Rooney sudah mencetak 9 gol, tersubur di antara penyerang lain di Premier League.
Sumber  : http://sidomi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar