Jumat, 18 Januari 2013

Karya Tulis Global Warming


KATA PENGANTAR

            Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada  Allah swt yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kepala Sekolah Ibu supriyani, M.Pd
2.      Wali Kelas Bapak Qomaruddin, S.Pd
3.      Guru Pembimbing Ibu Siti Halimah, S.Pd
4.      Orang Tua dan
5.      Teman teman saya Tegar Eka Kurniawan, Yohanes Valencio VHS, dan Renol Hermawan
 yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan yang merusak lapisan ozon kita .
Balikpapan, 17  Januari 2013

                                                                                                Penulis

Kata Pengantar                                                                                                                                                               Page iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya tulis dengan judul Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan di Dunia ini adalah untuk mengetahui seberapa besar bahaya yang mengancam akibat global warming ini. Banyak sekali orang-orang yang melakukan hal yang menyebabkan global warming, entah mereka tidak tahu, atau mereka tahu tetapi dibiarkan saja. Karena itu penulis membuat karya tulis ini dengan tujuan mengingatkan bahaya pemanasan global yang boleh dibilang tidak lama lagi akan mencapai puncaknya.
Menurut penulis, pemanasan global sudah cukup parah untuk saat ini, dan akan memperparah jika tidak ada usaha untuk diperlambat. Sedangkan kenyataannya kita sekarang malah memperparah keaadaan dengan cara seperti menambah jumlah emisi gas kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak CO2, memakai hairspray yang mengandung aerosol, dsb.
Harapan penulis, pemanasan global bisa dicegah se-maksimal mungkin dengan cara, salah satunya mungkin kita semua bisa mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan lebih memilih memakai sepeda, karena selain berolahraga, menggunakan sepeda juga tidak menyebabkan pemanasan global. Tetapi pada kenyataannya, hal seperti itu sangat sulit untuk diwujudkan. Mengingat keegoisan kita sendiri yang mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing, misalnya tidak mau berkeringat saat sampai di sekolah, atau bisa kepanasan saat dijalan, malah ada juga yang mungkin berpikiran nanti tatanan rambutnya rusak jika naik sepeda. Oleh karena itu mungkin kita harus berpikir dalam-dalam dan berusaha se-maksimal mungkin untuk memperlambat pemanasan global, dengan cara yang tidak terlalu rumit, tetapi berarti untuk bumi.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah:
1. Apakah pemanasan global itu?
2. Apakah penyebab utama pemanasan global?
3. Apa saja dampak pemanasan global?
4. Bagaimana cara mengukur pemanasan global?
5. Bagaimana cara mengendalikan pemanasan global?





C. Tujuan
Tujuan penulis agar kita dapat mengetahui bahaya dan pengaruh akibat terjadinya pemanasan global, dan kita sebagai manusia yang masih membutuhkan bumi ini dapat berpikir keras cara memperlambat pemanasan global dan mengatasi kerusakan parah akibat pemanasan global.

D. Cara Pengumpulan Data
Penulis memperoleh data sebagai bahan dalam penulisan Karya Ilmiah ini, penulis melakukan kajian pustaka, membagikan kuisioner,study tour ke LAPAN dan melakukan browsing internet.

E. Ruang Lingkup
Pada karya tulis ini, penulis mengambil ruang lingkup pada kejadian pemanasan global yang telah terjadi di dunia ini dalam kehidupan sehari-hari.






















Bab I Pendahuluan                                                                                                                                                         Page  2
BAB II
KAJIAN TEORI

A.       Pengertian Global Warming, Efek Rumah Kaca Dan Perubahan Cuaca
1. Pengertian Global Warming atau Pemanasan Global
            Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
2. Pengertian Green House Effect atau Efek Rumah Kaca
            Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan Global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.
3. Pengertian Perubahan Cuaca
            Peningkatan konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat perubahan rata-rata cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20, F. Dan°temperatur permukaan bumi telah mengalami peningkatan 0.5 – 1.0  perkiraan peningkatan suhu permukaan bumi rata-rata menurut para ahli akan C dalam 50 tahun mendatang tergantung pada°F atau 0.6-2.5°mencapai 1-4.5  wilayah di bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan kondisi nyata yang terjadi dengan mancairnya salju pada Northern Hampshire dan menurunnya es apung pada Samudra Arktik.




Secara Global, permukaan laut telah mengalami kenaikan lebih dari 4-8 inchi pada abad lalu. Penguapan yang terjadi pada dunia telah meningkat sekitar 1% dan frekuensi terjadinya hujan pun telah meningkat.
B.        Faktor Penyebab Pemanasan Global
            Faktor penyebab Global Warming dapat kita jumpai sangat dekat dengan keseharian kita. Mulai dari hal-hal kecil; misalnya AC (air conditioner) dan Lemari Pendingin Makanan atau Freezer. Freon, salah satu bahan yang terdapat di kedua benda tersebut, secara tidak sadar menjadi bahan yang merusak bagi lapisan ozon. Namun sebenarnya yang paling merusak dari kesemua bahan-bahan emisi adalah Karbon. Dalam bahasa inggrisnya carbon emision adalah sebuah bahan yang sangat merusak lapisan ozon layer atau lapisan ozon karena carbon inilah yang paling reaktif mengikat oksigen yang ada di ozon untuk berreaksi.
Dari manakah carbon ini ?
            Karbon dapat berasal dari mana saja. Karbon monoksida merupakan faktor terbesar yang berpengaruh terhadap hal ini. Karbon monoksida atau secara kimia di sebutkan sebagai CO adalah gas yang dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Gas inilah yang menjadi masalah bagi ozon. Karena ozon merupakan lapisan O3 dan CO bereaksi menjadi gas Carbon Dioxida atau
CO + O3 -> CO2 + O2 secara kimiawi
Dengan bereaksinya CO ini dengan ozon mengakibatkan lapisan tersebut menipis-menipis dan akhirnya bolong. Selain itu masih banyak gas-gas lainnya yang merusak ozon bumi kita.




Bab II Kajian Teori                                                                                                                                                         Page 4

Sumber terutama peningkatan konsentrasi karbon-dioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan, pembakaran hutan, mencairnya es).
            Peningkatan konsentrasi metana (CH4), dari 715 ppb (part per billion= satu per milyar) di jaman pra-industri menjadi 1732 ppb di awal 1990-an, dan 1774 pada tahun 2005. Ini melebihi angka yang berubah secara alamiah selama 650 ribu tahun (320 – 790 ppb). Sumber utama peningkatan metana pertanian dan penggunaan bahan bakar fosil. Konsentrasi nitro-oksida (N2O) dari 270 ppb – 319 ppb pada 2005. Seperti juga penyumbang emisi yang lain, sumber utamanya adalah manusia dari agrikultural. Kombinasi ketiga komponen utama tersebut menjadi penyumbang terbesar pada pemanasan global.
Kontribusi antropogenik pada aerosol (sulfat, karbon organik, karbon hitam, nitrat and debu) memberikan efek mendinginkan, tetapi efeknya masih tidak dominan dibanding terjadinya pemanasan, disamping ketidakpastian perhitungan yang masih sangat besar. Demikian juga dengan perubahan ozon troposper akibat proses kimia pembentukan ozon (nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon) berkontribusi pada pemanasan global. Kemampuan pemantulan cahaya Matahari (albedo), akibat perubahan permukaan Bumi dan deposisi aerosol karbon hitam dari salju, mengakibatkan perubahan yang bervariasi, dari pendinginan sampai pemanasan. Perubahan dari pancaran sinar Matahari (solar irradiance) tidaklah memberi kontribusi yang besar pada pemanasan global.
C.      Proses Terjadinya Global Warming
·         Gas rumah kaca memerangkap panas
·         gas rumah kaca menyerap panas yang diradiasikan melalui atmosfer
·         gas meradiasikan kembali panas ke segala arah sebagian besar tetap di atas



Bab II Kajian Teori                                                                                                                                                         Page 5

·         lebih banyak gas artinya lebih banyak panas yang terperangkap di atmosfer
·         terjadilah gelobal warming
D.      Gas Gas Yang Dapat Merusak Ozon
·         Karbondioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
·         Metana (CH4) berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu,dan  timbunan sampah
·         Nitrous Oksida (N2O) yang berasal dari kegiatan pertanian atau pemupukan     
·         Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam, dan pelarut
·         Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.
·         Sulfurheksafluorida (SF6) berasal dari proses industri.
E.      Beberapa Penelitian Yang Telah Dilakukan Oleh Para Ahli Tentang Global Warming
1.         Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan perubahan iklim dunia.
2.         Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, James Baker, sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration, bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari British Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia berubah dengan cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan mencoba untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke udara.










Bab II Kajian Teori                                                                                                                                                         Page 6

3.         Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan keilmuan internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan iklim dan hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan Global.
4.         Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global.
5.         Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu lalu.















Bab II Kajian Teori                                                                                                                                                         Page 7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu  rata-rata atmosfer , laut , dan daratan Bumi . Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change  (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca  akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca . Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8 . Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi . Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser , dan punahnya berbagai jenis hewan.









Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto , yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

B. Penyebab Utama Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak . Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah  gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca  antara lain uap air , karbondioksida , dan metana  yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi  terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca . Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca  (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.





                                                
Bab III pembahasan                                                                                                                                                      Page   9

2. Efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air . Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap  ke atmosfer. Karena uap air  sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.

3. Radiasi Matahari
`Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer  sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,  yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon  juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena radiasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950. 
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan
leh gas-gas rumah kaca.




Bab III Pembahasan                                                                                                                                                      Page 10

C. Dampak Pemanasan Global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca , tinggi permukaan air laut, pantai , pertanian , kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia .

1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin  dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban  tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air  merupakangas rumah kaca , sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi  pada atmosfer.Badai  akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.










Bab III Pembahasan                                                                                                                                                      Page 11

2. Tinggi muka laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland , yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda , 17,5 persen daerahBangladesh , dan banyak pulau-pulau. Erosi  dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat . Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades .

3.Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada , sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika  mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.





Bab III Pembahasan                                                                                                                                                     Page 12

4. Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat  lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk  dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit  malaria ; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue , demam kuning , dan encephalitis . Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi  dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora  mold  dan serbuk sari .

D. Pengendalian Pemanasan Global
Konsumsi total bahan bakar fosil  di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.






Bab III Pembahasan                                                                                                                                                      Page 13

Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

1. Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon  lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya . Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan  telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery ). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai  Norwegia , di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam  ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.






Bab III Pembahasan                                                                                                                                                      Page 14

Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui  dan energi nuklir  lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbondioksida sama sekali.

2. Persetujuan internasional
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit  di Rio de Janeiro , Brazil , 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang , 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto .
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, 
Amerika Serikat  mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa , yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang , tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.











  Bab III Pembahasan                                                                                                                                                   Page  15

E. Mengukur Pemanasan Global
Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global.Hipotesis  ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa  di Hawai . Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbondioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim  global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca  pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit . Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.











Bab III Pembahasan                                                                                                                                                     Page  16

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.



























Bab III Pembahasan                                                                                                                                                     Page  17
BAB IV
PENUTUP

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan
            Pemanasan Global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penanggulangan hal ini adalah kesadaran kta terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kela yang pernah menipa bumi ini.
B. Saran
Kehidupan berawal dari kehidupan di bumi ini jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memoho agar kita menjaga serta melestarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelamatkan bumi yang telah emberi kita kehidupan yang sempurna ini. STOP GLOBAL WARMING!.

Merubah gaya hidup anda dapat dimulai dari rumah tangga. Nathan Brown, pemerhati lingkungan, menyataka bahwa salah satu cara eradaptasi dengan pemansan global di rumh adalah mengurangi pengeluaran energi. Mematikan alat elektronik yang tidak terpakai adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Mulailah dari hal sederhana seperti mencabut charger Handphone setelah selesai dipakai, mematikan layar komputer saat tidak dipakai, matikan lampu yang tidak dipakai,san menyalakan AC hanya jika dibutuhkan.

Cara Lain yang dapat dilakukan adalah menggunakan bola lampu yang lebih efisien. Jika setiap rumah tangga mengganti salah satu bolah lampu menngunakan bahan yang lebih cinta lingkungan maka dapat mencegah 90 milliar pn CO2 Masuk ke atmosfer. Hal ini sama seperti mengurangi 6,3 juta mobil di jalanan.



Daftar Pustaka

http://www.beritaindonesia.co.id
http://www.depkes.go.id


Aniyati Dewi, P Sopiah, E.Nurhasanah, Dra.E.Hadijah, Uningsih,S.Pd. 2008 Pendidikan Lingkungan Hidup SMP/MTs Kelas VII. Bandung : Arya Duta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka





















Mahfud Dwi Prasetyo                                                                                                                                                 Page  19

LAMPIRAN



Beruang Kutub yang kehilangan tempat tinggal akibat Global warming



Kutub mulai mencair akibat Global Warming




Lampiran                                                                                                                                                                Page  20




Mencair nya es yang ada di kutub akibat Global Warming
Salah satu akibat dari Global Warming
Asap pabrik yang menyebabkan Global Warming

Lampiran                                                                                                                                                                       Page  21
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..…………………………………………………………………………....i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………......ii
KATA PENGANTAR.…………………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….…....iv
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang………………………………………………………………………....1
B.      Masalah………………………………………………………………………………..1
C.      Tujuan………………………………………………………………………..………...2
D.     Cara Pengumpulan Data…………………………………………………………..….2
E.       Ruang Lingkup………………………………………………………………………...2
BAB II KAJIAN TEORI
A.      Pengertian global Warning, Efek Rumah kaca dan Perubahan Cuaca ……………...3
1.      Pengertian Global Warning atau Pemanasan Global….……………………….....3
2.   Pengertian green House effect atau efek Rumah Kaca…………………………....3
3.   Pengertian Perubahan Cuaca…………… ……………………………………….3
      B.    Faktor penyebab  Pemanasan Global…..……………………………………………..4
            1.   Darimanakah Carbon Itu?....……………………………………………………....4
C.   Proses Terjadinya Global Warning..………………………………………………........5
D.   Gas-gas yang dapat merusak Ozon…...…………………………………………….....6
E.   Beberapa Penelitian yang Telah Dilakukan oleh para Ahli Tentang
      Global warning…...…………………………………………………………………... .6
BAB III PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pemanasan Global
B.      Penyebab Utama Pemanasan Global…………………………………………………9
1.      Efek Rumah Kaca………………………………………………………………….9
2.      Efek Umpan Balik ………………………………………………………………..10
3.      Radiasi Matahari ………………………………………………………………....10
C.      Dampak Pemanasan Global………………………………………………………….11
1.      Cuaca …………………………………………………………………………….11
2.      Tinggi Muka Laut ………………………………………………………………..12
3.      Pertanian ………………………………………………………………………...12
4.      Hewan dan Tumbuhan ………………………………………………………….13
5.      Kesehatan Manusia ……………………………………………………………...13

Daftar Isi                                                                                                                                                                        Page  iv


D.     Pengendalaian Pemanasan Global…………………………………………………...13
1. Menghilangkan Karbon…………………………………………………………...14
2. Persetujuaninternasional………………………………………………………….15
     E.    Mengukur Pemanasan global………………………………………………………..16

BAB IV PENUTUP
A.      Kesimpulan…………………………………………………………………………...18
B.      Saran…………………………………………………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA...………………………………………………………………………….19
LAMPIRAN .………………………………………………………………………………….20

























Daftar Isi                                                                                                                                                                          Page  v

HALAMAN PENGESAHAN

Judul                                       : GLOBAL WARMING

Nama                             : Mahfud Dwi Prasetyo

Tempat/tanggal lahir     : Balikpapan/24 agustus 1998

NIS                                 : 9985239927

Kelas                              : IX F

Sekolah                          : SMP Negri 3 Balikpapan

Alamat                           : JL. Soekarno – Hatta, Telp. 0542-424536

Jenis Kelamin                 : Laki-laki

Mata Pelajaran               : Bahasa Indonesia


          Disahkan oleh                                            Balikpapan, 17 Januari2013
     Guru Mata Pelajaran                                                                Penulis


        Siti Halimah S.Pd                                               Mahfud Dwi Prasetyo
NIP : 196601212007012015                                             NISN : 9985239927




Halaman Pengesahan                                                                                                                                                    Page  ii


TUGAS BAHASA INDONESIA
GLOBAL WARMING
(Tugas ini disusun sebagai syarat kelulusan)




DISUSUN OLEH :

MAHFUD DWI PRASETYO
IX F
9985239927

SMP NEGERI 3 BALIKPAPAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013





TUGAS BAHASA INDONESIA
GLOBAL WARMING
(Tugas ini disusun sebagai syarat kelulusan)




DISUSUN OLEH :

MAHFUD DWI PRASETYO
IX F
9985239927

SMP NEGERI 3 BALIKPAPAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


Halaman Judul                                                                                                                                                                Page  i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar